Kau dan aku pada esensinya mungkin ada.Yang pada esensinya ada maka ada dengan sendirinya.Yang pada esensinya tidak mungkin ada maka dengan sendirinya tidak ada.Yang pada esensinya mungkin ada,seperti kita,maka tidak dengan sendirinya ada dan tidak pula dengan sendirinya tidak ada.Oleh karena itu untuk ada atau tidak adanya sesuatu yang pada esensinya mungkin ada itu diperlukan suatu sebab.Jelas bahwa sebab itu haruslah sesuatu yang pada esensinya mesti ada karena yang pada esensinya tidak mungkin ada tidak akan pernah ada.Pasti ada Yang Mesti Ada sebagai sumber dari segala yang ada di alam ini dan karenanya Dia berada di puncak segala-galanya.Karena itu konsekuensi logisnya,Yang Mesti Ada wajib tidak berpermulaan dan tidak pula berkesudahan.Dia tidak bisa menjadi tiada,karena itu berarti peniadaan esensiNya.Dan itu tidak mungkin karena yang pada esensinya wajib ada tidak mungkin tidak ada dengan sendirinya.
Tulisan diatas ada dalam buku harian saya tertanggal 14 desember 1999. Saya mengutipnya disini karena saya menyukai isinya. Sayangnya di buku harian saya itu saya lupa mencantumkan siapa yang menulis kutipan di atas atau di mana kutipan itu dipublikasikan. Sungguh sangat disayangkan.
Manusia adalah makhluk dengan banyak kerewelan. Seringkali dia tidak menyadari hal yang paling mendasar dari kehidupannya sebagai manusia padahal dalam setiap aspek keberadaannya dia ingin selalu dianggap sebagai makhluk dengan kemuliaan tertinggi.