Lebih dari sembilan puluh persen dari waktu hidup kita berisi peristiwa-peristiwa sederhana, kecil, sepele dan tidak penting. Sementara sisanya, yang kurang dari sepuluh persen, itulah yang biasanya kita catat dalam buku harian kita, yang kita sertakan dalam curiculum vitae dan yang akan terus menerus kita ceritakan kepada anak cucu ketika kita telah tua. Memang, sekali waktu, beberapa peristiwa sederhana, karena sebab-sebab tertentu, berubah menjadi besar dan istimewa. Tetapi kapan hal itu terjadi selalu menjadi hal yang ditunggu-tunggu bahkan beberapa diantaranya adalah kejutan.
Jika kita mengisi waktu hidup kita dengan menantikan kejutan itu maka bisa dipastikan kita akan merasa bosan setengah mati. Tapi kalau kita membuat sendiri kejutan itu, meskipun mungkin mengurangi efek kejutannya, maka ceritanya akan berbeda. Setidaknya energi yang kita keluarkan untuk membuat kejutan itu akan membuat kita melupakan bahwa kita sedang merasa bosan.
Waktu bagaimana pun memang diciptakan untuk dilalui. Masing-masing orang tentunya mempunyai cara tersendiri bagaimana menghabiskan waktu mereka. Dan bagaimana mereka melalui waktunya itu sepenuhnya adalah urusan mereka sendiri.
Waktu adalah nikmat yang sangat besar dari Tuhan yang sayangnya seringkali terlupakan. Bersama dengan kesehatan, waktu dianggap sebagai sesuatu yang sudah seharusnya dimiliki, sesuatu yang sangat biasa dan natural, karenanya jarang dipikirkan. Setelah waktu berlalu dan kesehatan terganggu barulah orang menyadari betapa keduanya sangat penting.
Islam mengajarkan bahwa apapun yang berikan Tuhan kepada seseorang adalah yang terbaik bagi orang tersebut. Tuhan menciptakan segala sesuatu dengan hikmah dan tentu saja ilmu-Nya meliputi segala sesuatu.
Islam juga mengajarkan bahwa setiap hal yang diberikan manusia harus disyukuri. Sikap syukur itulah yang dapat menjadi kunci untuk melalui waktu hidup kita. Setiap hal sederhana yang disyukuri akan menambah nilai dari hal tersebut dan menempatkannya pada kedudukan yang berbeda.
Kesederhanaan adalah perilaku paling jujur untuk mengungkapkan penilaian dan sikap seseorang terhadap kehidupan dimana dia mampu menerima hidup dengan segala pernak perniknya secara lugas dan apa adanya.
Kesederhanaan bisa sangat menyenangkan karena orang tidak perlu memakai tata nilai dan standar dari orang lain. Dengan kesederhanaan pula orang dapat bereaksi secara wajar dan alami terhadap peristiwa-peristiwa sesuai dengan kepribadian dan kualitas individualnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar