Entah untuk keberapa kalinya saya menonton film Anna and The King. Ini adalah film kesukaan saya yang diperankan oleh aktris favorit saya, Jodie Foster. Setting film ini di Thailand. Pemandangan hutan, area persawahan, sungai dan lautnya sangat indah.
Film ini dibuat berdasar kisah nyata. Anna Leonowens datang dari Inggris untuk menjadi guru bagi anak-anak raja Siam. Dia seorang wanita yang terpelajar dan berkarakter kuat. Film ini penuh dengan percakapan yang cerdas antara Anna dengan King.
Dalam salah satu dialognya King berkata "Aku tidak mengerti bagaimana seorang pria bisa merasa cukup hanya dengan seorang wanita saja." Raja mempunyai banyak wanita. Sementara menurut Anna "Pria dan wanita harus menjalin hubungan yang suci di antara mereka." Dia seorang janda yang terus menyimpan cinta yang mendalam pada mendiang suaminya. Dalam satu hal itu mereka tidak saling memahami.
Saya rasa saya juga tidak bisa memahaminya. Bagaimana mungkin orang bisa mencintai dua hal yang dalam hidupnya punya fungsi yang sama (sebagai istri/kekasih) pada waktu bersamaan dan berpikir it's okay?
Dulu, saya lupa siapa yang mengatakannya, saya pernah mendengar ungkapan ini: Laki-laki itu seperti sepoci teh yang terisi penuh sementara wanita seperti cangkir teh yang kecil mungil. Biarpun telah dituang ke dalam satu cangkir hingga penuh, teh dalam poci itu masih cukup banyak sehingga perlu dituang ke dalam cangkir yang lain.
Well, saya tidak begitu banyak mengenal pria. Di antara yang tidak banyak itu hampir semuanya bisa disebut sebagai gentlemen sejati. Tapi jika ada yang mengatakan pria adalah masalah bagi wanita sejak awal jaman nah itu saya setuju.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar