Minggu, 23 Maret 2008

PEKERJAAN YANG BAIK DAN MULIA

Pekerjaan yang bagaimanakah yang disebut baik dan mulia itu?

Barangkali seperti gambaran dalam cerita-cerita kepahlawanan tentang seseorang yang bekerja keras tanpa mengharapkan upah dari pekerjaannya kecuali hanya niat untuk mengubah dunia menjadi sedikit lebih baik, menjadi tempat yang lebih nyaman untuk ditinggali.


Barangkali seperti kisah tentang guru yang mengajar anak-anak di suku pedalaman, atau tentang dokter yang mengabdi di pulau terpencil, atau tentang seorang nelayan yang menanam pohon tinjang (salah satu jenis bakau) sepanjang garis pantai hingga sempat dikatakan gila sebelum kemudian usahanya itu terbukti mampu melindungi desanya dari bahaya abrasi sekaligus mengundang datangnya ikan-ikan ke hutan bakau itu sehingga nelayan di daerah itu tidak perlu melaut terlalu jauh untuk bisa menangkap ikan, dan masih banyak lagi cerita semacam itu.


Kisah-kisah itu mampu membuat orang yang berhati lembut meneteskan air mata karena terharu, mampu membuat orang-orang yang punya daya kreasi menjadi terinspirasi dan mampu membuat orang-orang yang punya pikiran negatif dan bersikap pesimis terhadap kehidupan akan berpikir bahwa masih ada orang yang baik di dunia ini.


Kisah-kisah itu menarik tidak hanya karena jalan ceritanya tetapi lebih karena tokoh-tokoh dalam cerita itu tidak menyadari bahwa dirinya telah melakukan suatu kebaikan dan kemuliaan, kecuali bahwa mereka melakukan pekerjaannya karena mencintai pekerjaan tersebut.


Mencintai pekerjaan, melakukannya dengan sungguh-sungguh, dengan niat dan tujuan yang baik, barangkali adalah syarat mutlak agar suatu pekerjaan bisa dikategorikan baik dan mulia.


Mengenai pekerjaan saya cenderung mengaitkannya dengan sebuah fungsi dalam sistem kehidupan. Bukankah cara paling gampang untuk tahu kegunaan seseorang dalam kehidupan adalah dengan melihat apa yang dikerjakannya? Meskipun tentu saja kadangkala, dalam beberapa kasus, pekerjaan tidaklah mencerminkan jati diri seseorang, terutama pekerjaan yang dilakukan hanya supaya bisa mendapat uang untuk membayar sewa.


Saya percaya dunia ini adalah sebuah sistem besar dengan sekian banyak komponen yang berkaitan satu sama lain. Jika salah satu komponen tidak melaksanakan fungsinya dengan baik maka kelangsungan kerja sistem itu akan terganggu. Komponen iu adalah manusia, fungsinya adalah pekerjaan dan sistemnya adalah kehidupan itu sendiri.


Saya percaya satu kebaikan akan melahirkan sekian banyak kebaikan yang datang menyertai kebaikan yang pertama. Demikian juga dengan kemaksiatan. Orang harus benar-benar memikirkan setiap hal yang dia lakukan dan bertanggungjawab atas semua resikonya baru dengan begitu dia dapat disebut memiliki martabat kemanusiaan, memiliki sebuah fungsi.


Saya pikir profesionalisme dalam pekerjaan adalah seperti sebuah sentuhan seni dalam sebuah karya, merupakan nilai estetika dari sebuah kewajiban. Satu pekerjaan yang baik yang dilakukan dengan baik dengan tujuan yang baik akan mampu menjadikan dunia ini menjadi lebih indah.

Tidak ada komentar: