Rabu, 09 Mei 2007

WANITA DAN WANITA YANG TERHORMAT

Belakangan saya melihat keburukan sifat wanita. Saya terbiasa hidup berdasarkan aturan yang fair jadi itu semua membuat saya terkejut. Saya pikir wanita yang terhormat tidak akan melakukan hal-hal yang merendahkan martabat. Tapi mungkin mereka melihat dari sisi yang lebih praktis. Memang, kalau dipikir-pikir, di dunia yang ya gitu deh ini, bagaimana mungkin kita berharap akan ada bunga yang tumbuh di atas batu? Dalam hal ini pertanyaan yang timbul adalah "apa yang bisa didapat dari bersikap sebagai seorang wanita terhormat?" lalu merembet ke pertanyaan yang lebih ironis: "apakah kehormatan bisa menyelamatkan orang dari akibat-akibat yang ditimbulkan oleh rasa lapar?" Bagi saya yang menempatkan kehormatan di atas segala-galanya, hal itu sungguh membuat shock.
Saya mengenal seorang wanita. Awalnya saya melihatnya sebagai seorang wanita yang berpendidikan dan karena alasan itu menjadi mungkin bahwa dia mengetahui bahwa dia seharusnya bersikap seperti seorang lady. Saya tidak menyadari betapa naifnya saya yang menyimpulkan hal seperti itu.
Pada suatu hari dia mengeluh kesulitan keuangan. Tidak saya sangka, dia bukannya memilih untuk bekerja keras dan melakukan sejumlah upaya penghematan, sebagaimana seharusnya sikap seorang lady yang saya ketahui, tetapi dia malah mencari penyelesaian masalah di dalam diri seorang pria. Dia setuju muntuk menerima cinta seorang pria, yang menurut pengakuannya sendiri sebenarnya tidak dia cintai, hanya karena pria itu akan memberinya kemapanan dalam segi finansial.
Saya tahu itu bukan urusan saya. Orang boleh menempuh jalan apapun yang dia sukai dan itu tidak ada hubungannya dengan saya. Tetapi hal seperti itu sangat bertentangan dengan prinsip saya. Saya pribadi akan memasukkan hal semacam itu sebagai suatu bentuk tipu daya, bahkan tindakan kriminal. Menggunakan cinta untuk sesuatu yang bukan cinta pula, saya nyaris memandangnya sebagai hal yang menjijikkan.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

usaha seseorang(dalam hal ini wanita)dalam mendapatkan apa yang dia inginkan kurasa tidak sampai menjadikannya wanita yang tidak terhormat.tiap orang kurasa punya hak untuk mendapatkan apa yang dia inginkan

yuni kristianingsih pramudhaningrat mengatakan...

memang.
yang membedakannya adalah pada pengertian dasarnya.
apakah bisa disebut terhormat kalau harus mengorbankan orang lain demi sebuah kemapanan?