Senin, 26 November 2007

BELANJA




Kemarin saya pergi belanja menemani teman saya.


Pergi ke toko baju itu perlu 'keberanian' ekstra bagi saya.


Pertama, begitu masuk toko semacam itu akan ada pramuniaga yang terbiasa dan terlatih untuk memperlihatkan raut muka "anda terlihat cantik dengan gaun itu" padahal maksudnya "bukan urusan saya anda cantik atau tidak tapi belilah gaun itu"


Kedua, kalau kau berniat mencari gaun yang indah yang pertama harus kau lakukan adalah memakai gaun yang indah.

Saya tidak tahu pasti apa yang dimaksud dengan memakai gaun yang indah itu tapi menurut pendapat saya adalah apa yang disebut-sebut sebagai modis. Saya jelas buka termasuk dalam golongan yang bisa disebut modis, bahkan saya rasa agak modis saja tidak. Aturan yang disebut pada poin kedua itu bagi saya yang merasa cukup dengan salwar khamis warna terang di musim panas dan warna gelap di musim dingin, bisa membuat stress.


Ketiga,walaupun kau sudah menemukan gaun yang indah, dengan berbagai alasan, belum tentu kau bisa memilikinya.

Teman saya itu seperti manekin. Dia bisa memakai baju apa saja dan tetap kelihatan cantik. Tapi orang seperti saya lebih sering patah hati karena sebuah gaun kadang terlihat terlalu cantik untuk dipakai di tubuh saya. Ukuran standar "wanita normal" adalah 36-24-36(dalam inci) atau 90-60-90(dalam centimeter) Sementara saya lebih seperti huruf H, lurus dari atas ke bawah tidak ada belok-beloknya. Meskipun saya mencintai diri saya apa adanya tapi produsen pakaian tidak berpikir untuk membuat gaun dengan ukuran badan saya.

Karena telah membantunya untuk suatu urusan teman saya itu memberi saya hadiah. Sebuah peignoir warna merah muda. Saya tidak tahu apa yang ada di kepalanya sampai memilih jenis baju semacam itu di bulan November. Tapi sebuah hadiah bagaimana pun tetap harus diterima dengan rasa syukur jadi saya menciumnya untuk mengucapkan terima kasih.


Keempat, menyadari saya sedang menjadi obyek sasaran dari sebuah usaha peningkatan penjualan membuat saya tidak enak hati.

Saya rasa trend mode diciptakan dengan sengaja untuk memicu sifat narsis dalam diri seorang wanita dengan alasan menemukan kepercayaan diri. Terhadap sebuah produk yang indah kita akan berpikir itu bisa lebih memperindah kita padahal kita punya keindahan yang lebih hakiki dan menonjol yaitu apa yang ada di dalam hati kita. Keindahan tersebut tidak akan cepat memudar seperti warna gaun ataupun kosmetik yang kita pakai. Saya percaya bahwa setiap orang dirancang dengan suatu rancangan yang unik, berbeda dan bersinar seperti permata yang istimewa. Dan sesuatu yang hanya bersifat materi bukanlah harga yang layak untuk semua itu.

Tidak ada komentar: