Rabu, 30 April 2008

BULAN PAGI HARI


Saya sangat suka bulan di pagi hari. Warna langit di sekitarnya, yang belum sepenuhnya terlihat karena masih terdapat sisa-sisa malam, menambah kepucatan warna peraknya. Bulan di malam hari memang terlihat misterius dan sangat indah tapi bulan di pagi hari indah luar biasa.

Barangkali karena sebentar lagi matahari akan terbit dan tentu saja berarti bulan harus melenyap dengan suka rela maka keindahan itu terlihat sangat nyata. Waktu yang singkat membuat keindahan terpancar dengan lebih intens.

Melihat bulan di pagi hari membuat saya berpikir segala sesuatu mempunyai masa paling indahnya masing-masing. Ada yang masa paling indahnya adalah saat pertama kemunculannya seperti bunga misalnya. Ada juga yang masa paling indahnya justru di akhir keberadaannya seperti bulan di pagi hari itu. Yang mana pun di antara keduanya saya pikir yang paling penting adalah memaknaan keberadaan itu sendiri. Saat ini saya belum mampu menemukan contohnya tapi di dunia ini pasti ada hal menjadi indah karena ada.

Selasa, 22 April 2008

CAPUNG


Saya sangat suka capung. Binatang kecil bersayap itu selalu mengingatkan saya akan masa kecil saya. Melihat capung beterbangan, terutama ketika sehabis hujan atau saat hujan gerimis, saya merasakan sesuatu di dalam hati saya. sebuah perasaan yang sentimentil.

Saya dibesarkan di sebuah desa di kabupaten Ponorogo. Semasa saya masih kecil hewan semacam capung, burung manyar, kupu-kupu dan bangau tong-tong masih bisa ditemui dalam jumlah yang melimpah. Di dekat rumah saya terdapat sebuah sungai dan karena capung berkembangbiak dan meletakkan telurnya di daerah perairan maka banyak capung beterbangan di sekitar rumah saya. Saya dan adik saya suka sekali menangkapi capung. Bukan untuk suatu tujuan tertentu melainkan karena ingin saja, biasanya kami akan melepaskan kembali capung itu setelah beberapa menit kami menangkapnya.

Di antara banyak jenis capung yang ada, saya paling suka capung merah (Sympetrum internum) tetapi jenis ini lebih susah ditemui dan terkenal sangat gesit dan selalu waspada sehingga susah ditangkap.

Berdasarkan yang saya pelajari di universitas capung merupakan musuh alami dari hama ngengat dan walang sangit sehingga keberadaannya menguntungkan petani. Capung juga dipakai sebagai bioindikator untuk mengetahui kualitas air di suatu perairan karena biasanya capung hanya mau meletakkan telurnya di perairan yang bebas polusi.

Saya berharap akan selalu ada capung-capung merah yang beterbangan karena itu menandakan alam yang sehat dan bebas polusi. Dan saya mengharapkan itu.