Selasa, 15 April 2014

I am not sorry that I am in love with you




Saya menemukan foto ini saat saya mengetik kata kunci ‘lacy vintage dress’ untuk mencari pola baju di Google. Reaksi pertama saya adalah berteriak ‘kyaaaaaaaaaaaaaaaaa’

Beberapa tahun terakhir saya selalu menunggu-nunggu datangnya musim gugur untuk melihat season terbaru serial The Vampire Diaries.

In spite of everything, tokoh favorit saya dalam serial ini adalah Damon Salvatore. Dia seorang vampire yang impulsive, arogan dan gila. Dia punya dignity dan pride yang mencapai taraf paling egois yang membuatnya bisa melakukan apa saja, termasuk hal-hal buruk, untuk melindungi adiknya dan gadis yang dia cintai. Alasan lain saya menyukainya tentu saja karena dia sangat seksi hehehe....

Season 4 berakhir dengan Elena Gilbert mengatakan I am not sorry that I am in love with you pada Damon. Dan di pertengahan season 5 Damon, setelah melakukan beberapa hal buruk karena merasa Elena mematahkan hatinya, berkata we are in a toxic relationship dan menyuruh Elena berhenti mencintainya. Tapi Elena mengatakan dia tidak bisa melakukan itu lalu mereka berciuman.

Saya selalu merasa agak iri pada vampire’s love ability. Terlepas dari masalah kemanusiaan, ada terlalu banyak pembunuhan di dalam serial ini, mencintai dengan cara semacam itu sepertinya keren. Pertama karena vampire punya badan yang kuat. Baru beberapa waktu terkahir ini saya benar-benar menyadari bahwa untuk bisa mencintai seseorang dengan baik orang harus memiliki tubuh yang kuat. Sebelumnya mencintai dengan tubuh adalah sebuah ide yang out of question bagi saya. Saya jarang memikirkannya. Mungkin karena tubuh saya tidak begitu sehat. Mungkin juga karena saya memandang tubuh sebagai sesuatu yang nilainya kurang dari setengahnya dibanding hati atau pikiran. Bahwa seseorang mampu mencintai orang lain dengan tubuhnya, sesuatu yang paling fana dari keberadaan manusia, itu luar biasa bagi saya.

Kedua karena vampire tidak terikat pada waktu, secara kasar dapat dikatakan kalau mereka itu immortal, walaupun mereka masih bisa dibunuh, tapi kalau mereka hidup dengan baik dan tidak membuat masalah mereka mungkin bisa hidup sampai ratusan tahun. Saya tidak iri bahwa mereka berumur panjang tapi karena mereka cenderung memutuskan menjalani hidup yang lama itu dengan orang yang mereka cintai. Vampire memiliki perasaan yang mendalam dan sungguh-sungguh. Perasaan mereka terfokus dan magnified, jadi kalau mereka mencintai maka pengertian cintanya menjadi berlipat-lipat dari pengertian cinta yang normal. Kecenderungan itu lebih kuat dari hasrat mereka akan darah sehingga sepertinya mereka mau-mau saja membuat kekacauan asalkan pada akhirnya mereka tetap bersama dengan orang yang mereka cintai. Itu sungguh membuat saya iri. Saya orang yang tidak suka kekacauan atau membuat kekacauan, terutama karena saya percaya harus ada setidaknya satu orang yang harus membereskan akibat kekacauan itu dan saya terlalu malas untuk melakukannya makanya jika saya disuruh memilih antara menimbulkan kekacauan atau perpisahan maka saya biasanya memilih perpisahan saja. Terdengar dingin mungkin. Tapi sayangnya saya memang orang seperti itu. Tentu saja saya memiliki beberapa orang yang saya berharap akan menghabiskan waktu di dalam keabadian bersama mereka. Saya orang yang punya kecenderungan mencintai orang lain unconditionally, dengan cara yang akan mengingatkan anda pada seekor binatang peliharaan mencintai majikannya, tapi di sisi lain saya juga punya kebiasaan buruk, jika orang yang saya cintai melakukan hal-hal buruk yang bertentangan dengan my moral compass maka cinta saya tanpa bisa saya cegah akan memudar, kemudian saya dan orang itu kalau dibuat dalam drama akan berdiri berhadapan dan berkata ‘I can’t bent my moral for love. So, let’s our existance don’t exist for each other’s anymore’ seperti itu.

Ketika saya melihat adegan Elena berkata ‘I am not sorry that I am in love with you’ atau ketika saya melihat foto ini saya mengatupkan kedua tangan dan berseru ‘so sweettttt’ bukan karena apa-apa melainkan karena saya tahu betapa susahnya mengatakan hal semacam itu. Bagi saya itu suatu hal yang hanya berada satu titik saja sebelum ‘mustahil’. Mencintai manusia selalu merupakan kekecewaan cepat atau lambat. Itu yang saya yakini. Sehingga di mata saya adegan itu benar-benar adalah drama. Sebuah drama yang indah tentu saja. And I am not sorry that I like it hehehe....


Tidak ada komentar: